Jl. Desa Panggreh, Kec.Jabon, Kab.Sidoarjo, Jawa Timur jendeladuniaperpustakaan@gmail.com - Akreditasi C - NPP : 3515051H1000001 - PNRI : 17021300039

Selasa, 15 September 2020

ARAH TATANAN BARU

 


ARAH TATANAN BARU

 Hidup di Era Pandemi dan Sesudahnya


Webinar Seri 1

 

Kongres Kebudayaan Desa 2020

1-10 Juli 2020




Pada pembukaan Kongres Kebudayaan Desa, 1 Juli 2020, Wahyudi Anggoro Hadi, Lurah Desa Panggungharjo, mengatakan bahwa desa adalah ibu bumi, tempat kembali dan berbagi. Pernyataan puitis yang terkesan meromantisir desa tersebut, diakui atau tidak, menemukan pengejawantahannya hari ini. Sebelum akhir tahun 2019 (atau awal 2020), barangkali tak banyak di antara kita yang menduga bahwa akan tiba suatu hari di mana bencana besar bakal menjelma dalam wujud sesuatu yang


tak kasat mata. Kita menyebutnya virus Corona dan menamakan penyakit yang diakibatkannya sebagai Covid-19. Beberapa bulan setelah kasus pertama ditemukan di Wuhan, Tiongkok WHO menabalkan status pandemi terhadap wabah ini. Lantas, semua berubah. Pandemi ini menyadarkan orang bahwa industri kesehatan gagal melindungi masyarakat. Dengan mempertimbangkan bagaimana cara penularannya, wabah ini selanjutnya juga memaksa kita mengubah relasi yang selama ini dianggap normal. Manusia kemudian membatasi sentuhan fisik yang biasa dilakukan, seperti jabat tangan, berpelukan, atau aktivitas fisik lain. Di balik ancaman yang muncul, Covid-19 membuat kita mempertanyakan tatanan dan kebiasaan yang selama ini terjadi. Termasuk kebutuhan dasar yang seharusnya dijamin oleh pemerintah, tetapi justru diatur oleh swasta dan kekuatan modal.

 

Covid-19 mengubah semua tatanan tersebut tanpa teriakan revolusi. Kota-kota lumpuh. Jalanan yang biasa ramai dan macet tiba-tiba berubah lengang. Udara memang menjadi lebih segar karena polusi yang berkurang, tetapi itu diiringi kecemasan yang menyesakkan. Perekonomian ambruk. Lantas, kita mendengar berita tentang perusahaan-perusahaan yang terpaksa merumahkan karyawannya. Lantas, para manusia urban itu, yang bertahun-tahun sebelumnya meninggalkan desa dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota, menyadari bahwa kota tak lagi seperti yang mereka angankan. Seperti seorang tualang yang lelah mereka mulai teringat kepada desa, kepada ibu bumi mereka..............

Silahkan : Arah Tatanan Baru

Share:

Perpustakaan "Jendela Dunia".APK

Perpustakaan "Jendela Dunia".APK
Aplikasi Android untuk Pengguna Perpustakaan Jendela Dunia

Open Source Perpustakaan "Jendela Dunia".APK

Open Source Perpustakaan "Jendela Dunia".APK
Aplikasi Android untuk mengakses koleksi di Perpustakaan "Jendela Dunia"

Jumlah Pengunjung

JAM SEKARANG

pustakajendeladunia.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Profil Perpustakaan "Jendela Dunia"

Pencarian...

Support